Jumat, 04 April 2014

SILSILAH KELUARGA



Silsilah keluarga sering diartikan sebagai daftar susunan keluarga yang berurutan dimulai dari orang tua (orang terdahulu) hingga ke bawah sampai anggota keluarga yang termuda (orang terkini).

Kekhawatiran akan anak keturunan yang tidak saling kenal. Penyebabnya adalah sudah hilangnya tradisi bercerita dan saling silaturahmi. Generasi muda sekarang sudah sangat jarang mengenal siapa saja yang menjadi dan masih memiliki hubungan saudara dengan dirinya. Masih mengenal paling-paling hanya sebatas adik kakak dari masing-masing orang tua ditambah dengan anak-anaknya. Selebihnya anggota keluarga garis ke atas, ke samping tidak mengenal bahkan ada yang tidak mau kenal.
Alasannya akan bermacam-macam dan merupakan pembelaan dari masing-masing pihak. Utamanya adalah kesibukan sehingga menimbulkan keengganan untuk bersilaturahmi. Kalau ada yang masih mau menyempatkan diri untuk silaturahmi, namun hanya bertepuk sebelah tangan istilah yang saya berikan. Maksudnya pihak yang sudah dikunjungi sama sekali tidak pernah mau berkunjung balik.

Yang mengkhawatirkan adalah rusaknya nasab keluarga, di mana terjadinya pernikahan yang dilakukan antara laki-laki dan perempuan yang ternyata masih memiliki hubungan sedarah. Hubungan sedarah maksudnya adalah berasal dari ayah yang sama. Yang demikian itu tentu amat sangat dilarang dan tidak diperbolehkan.Seharusnya agenda silaturahmi terus berjalan dan bergantian, sehingga sesama anggota keluarga baik yang dekat dan jauh masih saling mengenal. Hal ini seharusnya menjadi pekerjaan rumah (PR) bersama para orang tua. Di pundak beliau-beliau itulah terdapat tanggung jawab untuk mengenalkan sebanyak mungkin anggota keluarga yang dimilikinya. Baik dari garis keturunan secara vertikal ke atas dan ke bawah, maupun dari garis keturunan horizontal ke samping kanan dan kiri. Garis keturunan vertikal ke atas seperti ayah, ibu, kakek nenek, buyut, dan terus ke atas bila ada. Vertikal ke bawah seperti anak, cucu, buyut, cicit dan seterusnya. Sementara garis keturunan horizontal seperti saudara sekandung dari ayah beserta pasangan dan anak-anaknya (sepupu), saudara sekandung dari ibu beserta pasangan dan anak-anaknya. Ternyata masalah silsilah keluarga ini tidak dapat dianggap remeh, melainkan banyak manfaat dan nilai-nilai di dalamnya. Diantaranya menyelamatkan nasab (keturunan).Berikut contoh gambar silsilah keluarga saya :


silsilah keluarga




Tidak ada komentar: