1. Angka dipakai untuk menyatakan
lambang bilangan atau nomor. Ditulis dengan angka Arab atau Romawi.
2. Angka dipakai untuk menyatakan
ukuran panjang, berat, luas, isi; satuan waktu; nilai uang; dan kuantitas.
3.Angka dipakai untuk
melambangkan nomor jalan, rumah, apartemen, atau kamar pada alamat.
4. Angka dipakai untuk menomori
bagian karangan dan ayat kitab suci.
5. Penulisan lambang bilangan
dengan huruf secara umum dipisahkan antar tiap bagian dan awalan "per-"
(untuk pecahan) digunakan menyatu dengan bagian yang langsung
mengikutinya.
6. Lambang bilangan tingkat
dituliskan dengan tiga cara: angka Romawi, tanda hubung antara "ke-"
dan angka, atau dirangkai jika angka dinyatakan dengan kata.
7. Lambang bilangan yang mendapat
akhiran "-an" ditulis dengan tanda hubung antara angka
dan "-an" atau dirangkai jika angka dinyatakan dengan
kata.
8. Lambang bilangan pada awal
kalimat ditulis dengan huruf. Jika perlu, susunan kalimat diubah.
9. Angka yang menunjukkan bilangan
utuh besar dapat dieja agar mudah dibaca.
10. Bilangan tidak perlu ditulis
dengan angka dan huruf sekaligus, kecuali dalam dokumen resmi seperti akta
dan kuitansi. Jika dituliskan sekaligus, penulisan harus tepat.
11. Awalan "ke-" tidak
dipisah pada bilangan yang menyatakan jumlah dan pada bilangan
ordinal .
Misalnya: Keempat anak tersebut sedang bersenang-senang. Ia adalah anak
kesatu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar