Silsilah keluarga sering diartikan sebagai daftar
susunan keluarga yang berurutan dimulai dari orang tua (orang terdahulu) hingga
ke bawah sampai anggota keluarga yang termuda (orang terkini).
Kekhawatiran akan anak keturunan yang tidak saling kenal. Penyebabnya adalah sudah hilangnya tradisi bercerita dan saling silaturahmi. Generasi muda sekarang sudah sangat jarang mengenal siapa saja yang menjadi dan masih memiliki hubungan saudara dengan dirinya. Masih mengenal paling-paling hanya sebatas adik kakak dari masing-masing orang tua ditambah dengan anak-anaknya. Selebihnya anggota keluarga garis ke atas, ke samping tidak mengenal bahkan ada yang tidak mau kenal.
Kekhawatiran akan anak keturunan yang tidak saling kenal. Penyebabnya adalah sudah hilangnya tradisi bercerita dan saling silaturahmi. Generasi muda sekarang sudah sangat jarang mengenal siapa saja yang menjadi dan masih memiliki hubungan saudara dengan dirinya. Masih mengenal paling-paling hanya sebatas adik kakak dari masing-masing orang tua ditambah dengan anak-anaknya. Selebihnya anggota keluarga garis ke atas, ke samping tidak mengenal bahkan ada yang tidak mau kenal.
Alasannya akan bermacam-macam dan merupakan
pembelaan dari masing-masing pihak. Utamanya adalah kesibukan sehingga
menimbulkan keengganan untuk bersilaturahmi. Kalau ada yang masih mau
menyempatkan diri untuk silaturahmi, namun hanya bertepuk sebelah tangan
istilah yang saya berikan. Maksudnya pihak yang sudah dikunjungi sama sekali tidak
pernah mau berkunjung balik.
Yang mengkhawatirkan adalah rusaknya nasab
keluarga, di mana terjadinya pernikahan yang dilakukan antara laki-laki dan
perempuan yang ternyata masih memiliki hubungan sedarah. Hubungan sedarah
maksudnya adalah berasal dari ayah yang sama. Yang demikian itu tentu amat
sangat dilarang dan tidak diperbolehkan.Seharusnya agenda silaturahmi terus
berjalan dan bergantian, sehingga sesama anggota keluarga baik yang dekat dan
jauh masih saling mengenal. Hal ini seharusnya menjadi pekerjaan rumah (PR)
bersama para orang tua. Di pundak beliau-beliau itulah terdapat tanggung jawab
untuk mengenalkan sebanyak mungkin anggota keluarga yang dimilikinya. Baik dari
garis keturunan secara vertikal ke atas dan ke bawah, maupun dari garis keturunan
horizontal ke samping kanan dan kiri. Garis keturunan vertikal ke atas seperti
ayah, ibu, kakek nenek, buyut, dan terus ke atas bila ada. Vertikal ke bawah
seperti anak, cucu, buyut, cicit dan seterusnya. Sementara garis keturunan
horizontal seperti saudara sekandung dari ayah beserta pasangan dan
anak-anaknya (sepupu), saudara sekandung dari ibu beserta pasangan dan
anak-anaknya. Ternyata masalah silsilah keluarga ini tidak
dapat dianggap remeh, melainkan banyak manfaat dan nilai-nilai di dalamnya.
Diantaranya menyelamatkan nasab (keturunan).Berikut contoh gambar silsilah
keluarga saya :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar