Grand Prix Sepeda Motor
mengacu pada kelas puncak dari balap motor, saat ini terbagi dalam tiga kelas
mesin yang berbeda: Moto3, Moto2 dan MotoGP. Motor-motor yang digunakan di
MotoGP adalah motor yang dibuat khusus untuk balapan dan tidak dijual untuk
umum. Hal ini berlawanan dengan beberapa balapan kategori produksi, seperti
World Superbike yang melombakan versi modifikasi dari motor-motor yang tersedia
untuk umum.
Sejarah GP
Motor 50 cc team Suzuki tahun
1967.
Kejuaraan dunia untuk balap
motor pertama kali diselenggarakan oleh Fédération Internationale de
Motocyclisme (FIM), pada tahun 1949. Pada saat itu secara tradisional telah
diselenggarakan beberapa balapan di tiap even untuk berbagai kelas motor,
berdasarkan kapasitas mesin, dan kelas untuk sidecars (motor bersespan).
Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50 cc, 125 cc, 250 cc, 350 cc, dan 500 cc
untuk motor single seater, serta 350 cc dan 500 cc untuk motor sidecars.
Memasuki tahun 1950-an dan sepanjang 1960-an, motor bermesin 4 tak mendominasi
seluruh kelas. Pada akhir 1960-an, motor bermesin 2 tak mulai menguasai
kelas-kelas kecil. Pada tahun 1970-an motor bermesin 2 tak benar-benar
menyingkirkan mesin-mesin 4 tak. Pada tahun 1979, Honda berusaha mengembalikan
mesin 4 tak di kelas puncak dengan menurunkan motor NR500, namun proyek ini
gagal, dan pada tahun 1983 Honda bahkan meraih kemenangan dengan motor 500 cc 2
tak miliknya. Pada tahun 1983, kelas 350 cc akhirnya dihapuskan. Kelas 50 cc
kemudian digantikan oleh kelas 80 cc pada tahun 1984, tetapi kelas yang sering
didominasi oleh pembalap dari Spanyol dan Italia ini akhirnya ditiadakan pada
tahun 1990. Kelas sidecars juga ditiadakan dari kejuaraan dunia pada tahun
1990-an, menyisakan kelas 125 cc, 250 cc, dan kelas 500 cc.
GP 500, kelas yang menjadi
puncak balap motor Grand Prix, telah berubah secara dramatis pada tahun 2002.
Dari pertengahan tahun 1970-an sampai 2001 kelas puncak dari balap GP ini
dibatasi 4 silinder dan kapasitas mesin 500 cc, baik jenis mesin 4 tak ataupun
2 tak. Akibatnya, yang mampu bertahan adalah mesin 2 tak, yang notabene
menghasilkan tenaga dan akselerasi yang lebih besar. Pada tahun 2002 sampai
2006 untuk pertama kalinya pabrikan diizinkan untuk memperbesar kapasitas total
mesin khusus untuk mesin 4 tak menjadi maksimum 990 cc, dan berubah menjadi 800
cc di musim 2007. Pabrikan juga diberi kebebasan untuk memilih jumlah silinder
yang digunakan antara tiga sampai enam dengan batas berat tertentu. Dengan
dibolehkannya motor 4 tak ber-cc besar tersebut, kelas GP 500 diubah namanya
menjadi MotoGP. Setelah tahun 2003 tidak ada lagi mesin 2 tak yang turun di
kelas MotoGP. Untuk kelas 125 cc dan 250 cc secara khusus masih menggunakan
mesin 2 tak.
Balap untuk kelas MotoGP saat
ini diselenggarakan sebanyak 17 seri di 15 negara yang berbeda (Spanyol
menggelar 3 seri balapan). Balapan biasa digelar setiap akhir pekan dengan
beberapa tahap. Hari Jum’at digelar latihan bebas dan latihan resmi pertama,
kemudian hari Sabtu dilaksanakan latihan resmi kedua dan QTT, di mana para
pembalap berusaha membuat catatan waktu terbaik untuk menentukan posisi start
mereka. Balapan sendiri digelar pada hari Minggu, meskipun ada seri yang
digelar hari Sabtu yaitu di Belanda dan Qatar. Grid (baris posisi start)
terdiri dari 3 pembalap perbaris dan biasanya setiap seri balap diikuti oleh
sekitar 20 pembalap. Balapan dilaksanakan selama sekitar 45 menit dan pembalap
berlomba sepanjang jumlah putaran yang ditentukan, tanpa masuk pit untuk
mengganti ban atau mengisi bahan bakar. Balapan akan diulang jika terjadi
kecelakaan fatal di awal balapan. Susunan grid tidak berubah sesuai hasil
kualifikasi. Pembalap boleh masuk pit jika hanya untuk mengganti motor karena
hujan saat balapan.
Organisasi dalam MotoGP
Kesuksesan Balap MotoGP tidak
terlepas dari organisasi-organisasi yang terlibat di dalamnya Beberapa
organisasi yang tergabung dalam komisi Grand Prix antara lain FIM, Dorna, IRTA,
dan MSMA.
- FIM (Federation Internationale
de Motocyclisme) merupakan badan tertinggi di dunia yang mengurusi hal-hal
seputar sepeda motor. FIM yang berdiri pada tahun 1904 ini tidak hanya
mengurusi balap motor, tetapi juga menjadi pengawas motor-motor produksi yang
dijual masal, terutama soal keamanan dan kelayakan. Dalam kegiatan balap motor,
FIM adalah badan yang mengurusi dan bertanggung jawab mengenai regulasi dan
teknis pelaksanaan balapan, juga mengenai status, taraf, dan kriteria dari
sebuah kejuaraan balap motor.
Dorna adalah organisasi
penyelenggara balapan MotoGP, atau dengan kata lain Dorna adalah promotor
kejuaraan MotoGP. Dorna bertanggung jawab terhadap kualitas event dan juga
mengurusi sponsor event.
- IRTA (International Road
racing Team Association), anggota organisasi ini terdiri dari tim-tim yang
mengikuti balapan MotoGP. Organisasi ini berfungsi untuk menyalurkan aspirasi
tim dan para pembalap yang tergabung di dalamnya. Dengan organisasi inilah
pembalap dapat memberikan masukan dan menentukan hak-hak dan kepentingannya,
antara lain nilai kontrak, keamanan dan kelayakan sirkuit.
- MSMA (Motor Sport Manufacturer
Association) merupakan organisasi dalam MotoGP yang terdiri dari
pabrikan-pabrikan motor yang mengikuti kejuaraan MotoGP, seperti Honda, Yamaha,
Ducati, Suzuki, Kawasaki, dan pabrikan lainnya. Fungsi dari organisasi ini
antara lain memutuskan peraturan teknis mengenai regulasi motor bersama dengan
organisasi lain yang tergabung di komisi Grand Prix.
Spesifikasi GP
Mesin YZR-M1 empat silinder
(empat tak) di acara Tokyo Motor Show 2009. Setiap peraturan mengenai tiap-tiap
kelas balapan dibentuk oleh FIM sebagai organisasi yang berwenang melakukannya.
FIM membentuk dan mengeluarkan peraturan-peraturan baru yang dipandang sesuai
dengan perkembangan balapan. Pada permulaan era baru MotoGP pada tahun 2002,
motor bermesin 2 tak 500 cc dan 4 tak 990 cc dibolehkan untuk digunakan dalam
balapan. Kedahsyatan tenaga dari motor bermesin 4 tak yang mengungguli motor
bermesin 2 tak menyingkirkan seluruh mesin 2 tak dari persaingan, dan
musim-musim balap selanjutnya tidak ada lagi motor 2 tak yang digunakan.
Pada tahun 2007, FIM akan
memberlakukan peraturan baru bahwa motor-motor MotoGP akan dibatasi menjadi 4
tak 800 cc. Alasan yang dikemukakan dari pengurangan kapasitas silinder mesin
ini adalah untuk meningkatkan keamanan pembalap, mengingat tenaga dan kecepatan
puncak yang dihasilkan mesin-mesin MotoGP telah meningkat secara drastis sejak
2002. Rekor kecepatan MotoGP saat ini adalah 347,4 km/jam yang dicetak oleh
Loris Capirossi dengan motor Ducati di sirkuit Catalunya, Barcelona pada tahun
2004. Sebagai perbandingan rekor kecepatan F1 saat ini adalah 369,9 km/jam yang
dicetak oleh Antonio Pizonia dengan mobil BMW, di sirkuit Monza pada tahun
2004.
Keputusan pilihan untuk
membatasi kapasitas mesin menjadi 800 cc (daripada dengan metode pembatasan
tenaga lain, seperti pengurangan jumlah gir transmisi yang diizinkan) menurut
para pengamat MotoGP sangat menguntungkan Honda. Honda menggunakan mesin lima
silinder, dan hanya perlu mengurangi satu silinder untuk membenahi mesin mereka
agar sesuai regulasi yang baru, sementara pabrikan lainnya harus mendesain
ulang seluruh mesin mereka. Pembatasan menjadi 800 cc juga menimbulkan
kontroversi bahwa sepertinya saat ini motor yang digunakan dalam kejuaraan
Superbike 1000 cc menjadi yang tercepat dalam balapan motor sirkuit di seluruh
dunia.
Mesin yang digunakan dalam
kelas 125 cc dibatasi sebanyak satu silinder dan dengan berat minimal 80
kilogram, sementara untuk kelas 250 cc dibatasi sebanyak dua silinder dengan
berat minimal 100 kilogram.
Motor-motor untuk kelas MotoGP
dibolehkan menggunakan mesin dengan jumlah silinder antara tiga sampai enam
silinder, dan terdapat variasi dalam pembatasan berat tergantung jumlah
silinder yang digunakan. Ini disebabkan sebuah mesin dengan silinder yang lebih
banyak, tenaga yang dihasilkan juga lebih besar, dan batasan berat meningkat.
Pada tahun 2006 mesin-mesin yang digunakan di MotoGP adalah mesin empat dan
lima silinder. Honda menggunakan lima silinder, sementara Yamaha, Ducati,
Kawasaki, dan Suzuki menggunakan empat silinder.
Motor-motor yang digunakan
dalam Grandprix motor dibuat tidak hanya untuk balapan saja, tetapi juga
sebagai ajang unjuk kekuatan dan kemajuan teknologi antar pabrikan. Sebagai
hasilnya seluruh mesin-mesin MotoGP dibuat dengan menggunakan material yang
sangat mahal dan ringan seperti titanium, dan carbon-fiber-reinforced plastic.
Motor-motor tersebut juga menggunakan teknologi yang tidak tersedia untuk
konsumsi umum, misalnya adalah perangkat elektronik yang canggih termasuk
telemetri, engine management systems, kontrol traksi, rem cakram karbon, dan
teknologi mesin modern yang diadopsi dari teknologi mesin mobil F1.
Jika motor-motor yang dipakai
di kelas MotoGP hanya dilombakan di tingkat kejuaraan dunia, motor-motor yang
digunakan di kelas 125 cc dan 250 cc relatif lebih terjangkau. Harga sebuah
motor 125 cc kurang lebih sama dengan sebuah mobil. Motor-motor ini sering
digunakan dalam kejuaraan balap motor nasional di seluruh dunia.
Satu dari beberapa tantangan
utama yang dihadapi para pembalap MotoGP dan Insinyur motor MotoGP adalah
bagaimana untuk menyalurkan tenaga mesin yang luar biasa – lebih dari 240 dk
(179 kW), melalui titik kontak dua buah ban dan permukaan aspal sirkuit dengan
lebar hanya sekitar lengan manusia. Sebagai perbandingan mobil F1 menghasilkan
lebih dari 950 dk (700 kW) tetapi dengan empat buah ban, sehingga memiliki
titik kontak permukaan dengan aspal sepuluh kali lebih lebar dari motor MotoGP.
Spesifikasi mesin GP
Konfigurasi: 4-silinder (Kelas
MotoGP dan Moto2), 1-silinder (Kelas Moto3)
Kapasitas: 800 cc (Kelas
MotoGP), 600 cc (kelas Moto 2), 250 cc (kelas Moto3).
Katup: 16-katup (Utuk semua
kelas),
Kerja katup: DOHC, 4-katup per
silinder (Untuk semua kelas) .
Bahan bakar: Tanpa timbal
(tidak ada bahan bakar kontrol), 100 oktan.
Pasokan bahan bakar: Injeksi
bahan bakar.
Aspirasi: Aspirasi normal.
Kekuatan: Kira - kira 250 atau
225 dk.
Pelumasan: Basah.
Maksimum/minimum putaran
mesin: 17500 - 18000 Rotasi per menit.
Pendingin: Pompa air tunggal.
Perubahan regulasi terbaru GP
- Pada
tahun 2002, kelas 500 cc digantikan menjadi MotoGP, kapasitas motor yaitu 990
cc.
- Pada
tahun 2005, sebuah peraturan baru untuk MotoGP telah diberlakukan yaitu
flag-to-flag. Sebelumnya, jika sebuah balapan dimulai dengan start dalam
kondisi sirkuit kering dan hujan turun, pembalap terdepan dapat mengangkat
tangan untuk menghentikan lomba, demikian juga dengan para ofisial mengibarkan
bendera merah untuk menghentikan balapan, kemudian balapan dimulai lagi dengan
menggunakan ban basah. Sekarang jika hujan turun saat balapan tidak ada lagi
bendera merah, para pembalap langsung menuju pit untuk mengganti ban sesuai
kebijakan tim.
- Pada
tahun 2007, kelas MotoGP diturunkan kapasitas mesinnya, menjadi 800 cc.
- Pada
tahun 2010, kelas MotoGP diberlakukan pembatasan mesin 6 mesin untuk 1 musim.
- Pada
tahun 2010, kelas 250 cc digantikan oleh kelas Moto2 dengan mesin Honda
CBR600RR, sasis prototipe.
- Pada
tahun 2012, kelas MotoGP dinaikkan kapasitas mesinnya, menjadi 1.000 cc.
- Pada
tahun 2012, kelas MotoGP diberlakukan regulasi CRT (Claiming Rule Team) yang
memperbolehkan Tim (Kecuali Team Pabrikan) memakai mesin motor massal 1.000 cc
disasis prototipe.
- Pada
tahun 2012, kelas 125 cc digantikan oleh kelas Moto3 dengan mesin 250 cc.
- Pada
tahun 2013, Diterapkan sistem kualifikasi Knockout[1]
Mengenal Istilah di Sirkuit
Pembalap pemula, tak hanya
dituntut skill membalap untuk memulai balapan. Ada ilmu lain yang harus
dipelajari. Salah satunya, pengenalan terhadap istilah-istilah yang berada di
sirkuit hingga bendera serta regulasi. Di edisi ini, fokus dulu seluk-beluk di
dalam sirkuit. Istilah lainnya, tunggu di lain waktu.
1. PADDOCK AREA.
Tempat yang paling steril di
balapan. Disinilah semua pelaku balap berada. Mulai pembalap, manager tim,
mekanik hingga motor balapnya. Menjadi tempat paling steril karena di sinilah
mereka merancang strategi hingga ubahan setingan pada motor. Pada tim papan
atas, paddock dibagi menjadi beberapa petak yang terdiri tempat motor, tempat
pembalap istirahat dan tempat terima sponsor dan wartawan.
2. PIT AREA
Jalanan yang dilalui pembalap
sesaat meninggalkan paddock untuk menuju lintasan balapan. Di sini disediakan
dua pintu. Pit in, sebagai jalan pembalap untuk memasuki paddock selepas
balapan dan pit out digunakan pembalap untuk memasuki lintasan balap. Pit area
ini juga digunakan sebagai tempat untuk menservis motor balap yang bermasalah
di tengah balapan terakhir, mekanik boleh membetulkan motor di area ini.
3. PIT LINE
Selain Pit Area,ada juga Pit
Line.Letaknya segaris dengan Pit Area.Di Sentul besar,bisa dilihat dengan garis
kuning.Di garis ini,para marshall pengibar bendera berdiri .Tugas mereka
mengawasi dan mengamankan motor pembalap lalu lalang di depan Pit Area.
4. START
Tempat pembalap berkumpul
untuk memulai kompetisi balap.Biasnya tempatnya tidak jauh dari Pit Out.Tak
jauh dari tempat start selalu ada lampu start.
5. LAMPU START
Bentuknya mirip dengan lampu
lintas. Cuma perbedaannya ,bila lampulalu lintas menunjukkan warna merah
berarti berhenti dan hijau jalan.Sejak lima tahun lalu,start dimulai jika lampu
merah padam.
6. FINISH
Ditandai dengan sebuah garis.
Di sirkuit besar Sentul, lokasi garis start dan finish bisa beda. Tapi, di trek
dadakan dan trek kecil seperti Kenjeran, garis start dan finish jadi satu.
7. STARTING GRID
Ditandai dengan angka-angka.
Menunjukkan posisi pembalap di angka berapa saat balapan. Angka ini didapat
dari hasil qualifikasi sebelumnya. Makin cepat catatan waktunya saat
qualifikasi, maka dialah yang berhak start dari grid pertama.
8. QTT Qualifying Time Trial
Pembalap diberikan waktu
beberapa menit untuk mengitari sirkuit guna mendapatkan waktu tercepat.
Misalnya selama 30 menit, pembalap boleh melintasi sirkuit berapaun dia suka.
Sekali, dua kali atau bahkan 10 kali asal waktunya masih di dalam 30 menit
tadi. Pembalap diperbolehkan keluar masuk paddock untuk mengatur setingan
motor. Waktu terbaik, berhak start di grid pertama.
9. WAITING ZONE
Tempat pembalap berkumpul
sebelum menuju ke garis start, setelah dipanggil petugas.
10. HIGH SPEED CORNER
Tikungan kecepatan tinggi.
Bentuknya membulat yang memungkinkan pembalap gantung gas melintasi tikungan
ini. Sebutan rolling speed sering dipakai disini.
11. R
sebutan top untuk semua
tikungan. R diambil dari kata Radius. Penyebutan ini berlaku untuk semua
tikungan. Makanya, ada R1 dan seterusnya.
12. STRAIGHT
Trek lurus. Sering dijumpai di
antara R terakhir dan R1. Tempat paling favorit untuk melakukan overtaking
(mendahului lawan). Disini juga bisa dilihat kemampuan motor mana yang unggul
di trek lurus. Tapi belum tentu jago menikung.
13. WHITE LINE
Garis putih di lintasan. Hanya
ada di sirkuit internasional. Tempatnya di dalam perlintasan berdekatan dengan
bibir lintasan. Fungsinya memberi guidance untuk menentukan racing line (jalur
alap) yang benar. Jug abates pandangan alias kira-kira dari pembalap saat
melaju.
14. GRAVEL
Ada di luar sirkuit. Hamparan
pasir, batuan kecil atau kerikil. Berfungsi sebagai penghalau kecepatan motor
yang keluar dari sirkuit agar tidak menghantam pagar pembatas sirkuit.
15. CHICANE
Lintasan berbentuk huruf S.
letak biasanya diantara straight atau trek lurus. Fungsinya untuk meredam
kecepatan dan sekaligus ketangkasan. Di lintasan ini, pembalap diuji gerakan
pinggulnya. Sehingga tidak terjadi kecepatan tinggi dan malah berubah seperti
seni tari. (lho ¿?)
16. KERB
Terdapat di tepian lintasan
balap. Biasanya di daerah tikungan. Berbentuk gundukan gerigi dibari tanda cat
warna-warni. Fungsi utamanya sebagai tepian akhir mendorong kendaraan kembali
ke dalam racing line. Itu jika motor terlalu out akibat kecepatan. Kerb selalu
lebih ngegrip daripada aspal. Akan Manahan kendaraan keluar lintasan.
17. HAIRPIN CORNER
Disebut juga tikungan tusuk
konde. Karena bentuknya seperti konde ibu-ibu pejabat. Di balap Tanah Air
disebut tikungan balik badan. Tikungan mati yang memaksa pembalap mengerem
habis. Bahkan, tidak jarang harus menurunkan kaki. Sering ditemui sirkuit
dadakan. Di sirkuit internasional, tikungan ini tetap ada, tapi radiusnya lebih
besar. Sesuai besarnya sirkuit.
18. CHAMBER
Lintasan yang miring. Biasanya
terdapat di tikungan. Makanya disebut tikungan chamber. Fungsinya mempermudah
pembalap melewati tikungan tersebut meskipun dengan kecepatan tinggi, tetap di
jalur.
19. RACE DIRECTOR ROOM
Tempat pimpinan lomba berada.
Di balap nasional dikenal sebagai kamar hitung. Di sinilah seluruh balapan
dipantau. Mulai catatan waktu, urutan pembalap, hingga gambar yang terhubung
dengan kamera jump start dan gerak-gerik pembalap.
20. KAMERA JUMP START
Letaknya di pinggir lintasan di
sepanjang starting grid. Fungsinya, memantau pergerakan setiap pembalap saat
start. Untuk mengetahui apakah ada pembalap bergerak sebelum lampu start padam.
Bila pembalap bergerak sebelum lampu start padam, maka dikategorikan jump start
atau nyolong start. Pembalap akan diberikan ganjaran dengan hukuman pemotongan
waktu.
21. LAP BOARD
Papan bertuliskan angka-angka
yang ditunjukkan pada setiap pembalap melintasi garis start. Papan ini
menunjukkan sisa lap balapan yang harus dilalui oleh pembalap. Misalkan angka
12, maka pembalap masih harus mengitari 12 sirkuit sebanyak 12 kali. Balapan
angka berakhir jika pada lap board menunjukkan tulisan LAST LAP. Ini berarti
balapan hanya menyisakan satu lap lagi sebelum bendera finish bermotif kotak
hitam putih dikibaskan.
22. SCRUTTINEERING
Tempat memeriksa motor sesudah
balapan berlangsung. Untuk mengetahui apakah motor yang digunakan balapan
sesuai aturan teknis balap. Apabila melanggar, maka motor akan didiskualifikasi
dan hasil yang dicapai selama balapan dianggap hangus.
23. PODIUM
Tempat penghormatan bagi
pembalap yang menjadi juara untu terima tropi dan hadiah. Podium internasional
diisi oleh tiga pembalap. Di balapan nasional, podium juara diisi oleh lima
pemenang terbaik.
24. TRIBUN
Tempat duduk dengan posisi
seperti sawah terasering. Lokasinya di pinggiran sirkuit. Tempat ini disediakan
buat penonton yang ingin melihat balapan. Di tempat ini juga biasanya tamu dan
undangan melihat jalannya lomba.
25. TRANSFONDER
Sebuah alat yang diletakkan
pada setiap motor balap. Alat ini mengirimkan sinyal pada komputer yang ada di
kamar hitung ketika motor melewati garis finish. Di garis finish sudah ditanam
sebuah receiver yang mencatat data yang dikirim transfonder. Data itu
diterjemahkan dalam catatan waktu yang dihasilkan motor balap setiap melintasi
garis finish. Dari situ diketahui motor siapa yang tercepat.
26. CONFERENCE PRESS ROOM
Tempatnya para juara balapan
berkumpul setelah turun dari podium juara. Di sini mereka menceritakan secara
singkat jalannya perlombaan pada wartawan dan pembalap. Terbuka juga sesi tanya
jawab antara wartawan dan pembalap.
27. Manuver
1. Overtaking : Aksi pembalap
dalam menyalip pembalap lain.
2. Overlaping : Menyalip
pembalap lain yg berselisih satu lap/putaran atau lebih.
3. Wheelie : Mengangkat roda
depan sambil melaju.
4. Stopie : memainkan rem
depan motornya dg mendadak sehingga roda belakangnya terangkat.
5. Rear Wheel Steering /
Sliding : Memainkan traksi ban belakang sehingga terlihat seperti membelok dg
roda belakang.
6. Late Braking : mengerem
dalam dan mendadak saat hendak memasuki tikungan.
Pelanggaran Dalam Balap
1. Ride/Drive Through Penalty
Manuver pembalap yg
membahayakan pembalap lain . Pembalap yg melakukan pelanggaran ini harus masuk
pit lane dan melaju dg kecepatan maksimum 60km/jam.
2. Jump Start
Sebuah pelanggaran dimana
pembalap mulai melajukan kendaraannya sebelum lampu merah dipadamkan lampu
hijau dihidupkan (nyolong start).
3. Stop And Go Penalty
Pelanggaran yg menybabkan
pembalap harus masuk pitlane dan berhenti beberapa detik.
4. Black Flag
Selain merupakan tanda bendera
, black flag juga merupakn jenis hukuman untuk pembalap yg mengharuskan
pembalap tersebut keluar/diskualifikasi.
Pembalap GP
Pembalap MotoGP 2013 Pabrikan:
Jorge Lorenzo, SPA — Factory Yamaha
Valentino Rossi, ITA — Factory
Yamaha
Dani Pedrosa, SPA — Repsol
Honda
Marc Marquez, SPA — Repsol
Honda
Nicky Hayden, USA — Ducati
Team
Andrea
Dovizioso, ITA — Ducati Team
Pembalap MotoGP 2013 Tim Satelit
Cal Crutchlow, GBR — Tech 3
Yamaha
Bradley Smith, GBR — Tech 3
Yamaha
Ben Spies, USA — Pramac Ducati
Andrea Iannone, ITA — Pramac Ducati
Stefan
Bradl, GER — LCR Honda/HRC
Alvaro
Bautista, SPA — Gresini Honda
Pembalap MotoGP 2013 Tim CRT
Colin Edwards, USA — Forward
Racing (FTR-Kawasaki)
Claudio
Corti, ITA — Forward Racing (FTR-Kawasaki)
Karel Abraham, CZE — Cardion
AB (ART)
Randy de Puniet, FRA — Power
Electronics Aspar (ART)
Alex Espargaro, SPA — Power
Electronics Aspar (ART)
Hiroshi Aoyama, JPN — Avintia
Blusens (FTR-Kawasaki)
Hector Barbera, SPA — Avintia
Blusens (FTR-Kawasaki)
Danilo Petrucci, ITA —
IodaRacing (Suter-BMW)
Lukas Pesek, CZE — IodaRacing
(Suter-BMW)
Bryan Staring, AUS — Honda
Gresini (FTR-Honda)
Michael Laverty, GBR — Paul
Bird Motorsport (PBM-Aprilia)
Yonny Hernandez, COL — Paul
Bird Motorsport (ART)
DAFTAR SIRKUIT GP 2013
1. Sirkuit Losail, GP QatarPanjang lintasan : 5,380 km
2. Sirkuit Americas, GP Amerika
Panjang lintasan : 5,513 km
3. Sirkuit Jerez, GP Spanyol
Panjang lintasan : 4,423 km
4. Sirkuit Le Mans, GP Perancis
Panjang lintasan : 4,180 km
5. Sirkuit Mugello, GP Italia
Panjang lintasan : 5,245 km
6. Sirkuit Catalunya, GP Spanyol
Panjang lintasan : 4,727 km
7. Sirkuit Assen, GP Belanda
Panjang lintasan : 4,542 km
8. Sirkuit Sachsenring, GP Jerman
Panjang lintasan : 3,671 km
9. Sirkuit Mazda Raceway, GP Amerika
Panjang lintasan : 3,610 km
10. Sirkuit Indianapolis, GP Indianapolis, USA
Panjang lintasan : 4,216 km
11. Sirkuit Automotodrom Brno, GP Rep. Czech
Panjang lintasan : 5,403 km
12. Sirkuit Silverstone, GP Inggris
Panjang lintasan : 5,900 km
13. Sirkuit Misano, GP San Marino
Panjang lintasan : 4,226 km
14. Sirkuit MotorLand Aragon, GP Aragon
Panjang lintasan : 5,078 km
15. Sirkuit Sepang, GP Malaysia
Panjang lintasan : 5,548 km
16. Sirkuit Philip Island, GP Australia
Panjang lintasan : 4,448 km
17. Sirkuit Motegi, GP Jepang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar