Minggu, 30 Juni 2013

Grand Prix (GP)

Grand Prix Sepeda Motor mengacu pada kelas puncak dari balap motor, saat ini terbagi dalam tiga kelas mesin yang berbeda: Moto3, Moto2 dan MotoGP. Motor-motor yang digunakan di MotoGP adalah motor yang dibuat khusus untuk balapan dan tidak dijual untuk umum. Hal ini berlawanan dengan beberapa balapan kategori produksi, seperti World Superbike yang melombakan versi modifikasi dari motor-motor yang tersedia untuk umum.

Sejarah GP
Motor 50 cc team Suzuki tahun 1967.
Kejuaraan dunia untuk balap motor pertama kali diselenggarakan oleh Fédération Internationale de Motocyclisme (FIM), pada tahun 1949. Pada saat itu secara tradisional telah diselenggarakan beberapa balapan di tiap even untuk berbagai kelas motor, berdasarkan kapasitas mesin, dan kelas untuk sidecars (motor bersespan). Kelas-kelas yang ada saat itu adalah 50 cc, 125 cc, 250 cc, 350 cc, dan 500 cc untuk motor single seater, serta 350 cc dan 500 cc untuk motor sidecars. Memasuki tahun 1950-an dan sepanjang 1960-an, motor bermesin 4 tak mendominasi seluruh kelas. Pada akhir 1960-an, motor bermesin 2 tak mulai menguasai kelas-kelas kecil. Pada tahun 1970-an motor bermesin 2 tak benar-benar menyingkirkan mesin-mesin 4 tak. Pada tahun 1979, Honda berusaha mengembalikan mesin 4 tak di kelas puncak dengan menurunkan motor NR500, namun proyek ini gagal, dan pada tahun 1983 Honda bahkan meraih kemenangan dengan motor 500 cc 2 tak miliknya. Pada tahun 1983, kelas 350 cc akhirnya dihapuskan. Kelas 50 cc kemudian digantikan oleh kelas 80 cc pada tahun 1984, tetapi kelas yang sering didominasi oleh pembalap dari Spanyol dan Italia ini akhirnya ditiadakan pada tahun 1990. Kelas sidecars juga ditiadakan dari kejuaraan dunia pada tahun 1990-an, menyisakan kelas 125 cc, 250 cc, dan kelas 500 cc.
GP 500, kelas yang menjadi puncak balap motor Grand Prix, telah berubah secara dramatis pada tahun 2002. Dari pertengahan tahun 1970-an sampai 2001 kelas puncak dari balap GP ini dibatasi 4 silinder dan kapasitas mesin 500 cc, baik jenis mesin 4 tak ataupun 2 tak. Akibatnya, yang mampu bertahan adalah mesin 2 tak, yang notabene menghasilkan tenaga dan akselerasi yang lebih besar. Pada tahun 2002 sampai 2006 untuk pertama kalinya pabrikan diizinkan untuk memperbesar kapasitas total mesin khusus untuk mesin 4 tak menjadi maksimum 990 cc, dan berubah menjadi 800 cc di musim 2007. Pabrikan juga diberi kebebasan untuk memilih jumlah silinder yang digunakan antara tiga sampai enam dengan batas berat tertentu. Dengan dibolehkannya motor 4 tak ber-cc besar tersebut, kelas GP 500 diubah namanya menjadi MotoGP. Setelah tahun 2003 tidak ada lagi mesin 2 tak yang turun di kelas MotoGP. Untuk kelas 125 cc dan 250 cc secara khusus masih menggunakan mesin 2 tak.
Balap untuk kelas MotoGP saat ini diselenggarakan sebanyak 17 seri di 15 negara yang berbeda (Spanyol menggelar 3 seri balapan). Balapan biasa digelar setiap akhir pekan dengan beberapa tahap. Hari Jum’at digelar latihan bebas dan latihan resmi pertama, kemudian hari Sabtu dilaksanakan latihan resmi kedua dan QTT, di mana para pembalap berusaha membuat catatan waktu terbaik untuk menentukan posisi start mereka. Balapan sendiri digelar pada hari Minggu, meskipun ada seri yang digelar hari Sabtu yaitu di Belanda dan Qatar. Grid (baris posisi start) terdiri dari 3 pembalap perbaris dan biasanya setiap seri balap diikuti oleh sekitar 20 pembalap. Balapan dilaksanakan selama sekitar 45 menit dan pembalap berlomba sepanjang jumlah putaran yang ditentukan, tanpa masuk pit untuk mengganti ban atau mengisi bahan bakar. Balapan akan diulang jika terjadi kecelakaan fatal di awal balapan. Susunan grid tidak berubah sesuai hasil kualifikasi. Pembalap boleh masuk pit jika hanya untuk mengganti motor karena hujan saat balapan.


Organisasi dalam MotoGP
Kesuksesan Balap MotoGP tidak terlepas dari organisasi-organisasi yang terlibat di dalamnya Beberapa organisasi yang tergabung dalam komisi Grand Prix antara lain FIM, Dorna, IRTA, dan MSMA.
- FIM (Federation Internationale de Motocyclisme) merupakan badan tertinggi di dunia yang mengurusi hal-hal seputar sepeda motor. FIM yang berdiri pada tahun 1904 ini tidak hanya mengurusi balap motor, tetapi juga menjadi pengawas motor-motor produksi yang dijual masal, terutama soal keamanan dan kelayakan. Dalam kegiatan balap motor, FIM adalah badan yang mengurusi dan bertanggung jawab mengenai regulasi dan teknis pelaksanaan balapan, juga mengenai status, taraf, dan kriteria dari sebuah kejuaraan balap motor.
Dorna adalah organisasi penyelenggara balapan MotoGP, atau dengan kata lain Dorna adalah promotor kejuaraan MotoGP. Dorna bertanggung jawab terhadap kualitas event dan juga mengurusi sponsor event.
- IRTA (International Road racing Team Association), anggota organisasi ini terdiri dari tim-tim yang mengikuti balapan MotoGP. Organisasi ini berfungsi untuk menyalurkan aspirasi tim dan para pembalap yang tergabung di dalamnya. Dengan organisasi inilah pembalap dapat memberikan masukan dan menentukan hak-hak dan kepentingannya, antara lain nilai kontrak, keamanan dan kelayakan sirkuit.
- MSMA (Motor Sport Manufacturer Association) merupakan organisasi dalam MotoGP yang terdiri dari pabrikan-pabrikan motor yang mengikuti kejuaraan MotoGP, seperti Honda, Yamaha, Ducati, Suzuki, Kawasaki, dan pabrikan lainnya. Fungsi dari organisasi ini antara lain memutuskan peraturan teknis mengenai regulasi motor bersama dengan organisasi lain yang tergabung di komisi Grand Prix.

Spesifikasi GP
Mesin YZR-M1 empat silinder (empat tak) di acara Tokyo Motor Show 2009. Setiap peraturan mengenai tiap-tiap kelas balapan dibentuk oleh FIM sebagai organisasi yang berwenang melakukannya. FIM membentuk dan mengeluarkan peraturan-peraturan baru yang dipandang sesuai dengan perkembangan balapan. Pada permulaan era baru MotoGP pada tahun 2002, motor bermesin 2 tak 500 cc dan 4 tak 990 cc dibolehkan untuk digunakan dalam balapan. Kedahsyatan tenaga dari motor bermesin 4 tak yang mengungguli motor bermesin 2 tak menyingkirkan seluruh mesin 2 tak dari persaingan, dan musim-musim balap selanjutnya tidak ada lagi motor 2 tak yang digunakan.
Pada tahun 2007, FIM akan memberlakukan peraturan baru bahwa motor-motor MotoGP akan dibatasi menjadi 4 tak 800 cc. Alasan yang dikemukakan dari pengurangan kapasitas silinder mesin ini adalah untuk meningkatkan keamanan pembalap, mengingat tenaga dan kecepatan puncak yang dihasilkan mesin-mesin MotoGP telah meningkat secara drastis sejak 2002. Rekor kecepatan MotoGP saat ini adalah 347,4 km/jam yang dicetak oleh Loris Capirossi dengan motor Ducati di sirkuit Catalunya, Barcelona pada tahun 2004. Sebagai perbandingan rekor kecepatan F1 saat ini adalah 369,9 km/jam yang dicetak oleh Antonio Pizonia dengan mobil BMW, di sirkuit Monza pada tahun 2004.
Keputusan pilihan untuk membatasi kapasitas mesin menjadi 800 cc (daripada dengan metode pembatasan tenaga lain, seperti pengurangan jumlah gir transmisi yang diizinkan) menurut para pengamat MotoGP sangat menguntungkan Honda. Honda menggunakan mesin lima silinder, dan hanya perlu mengurangi satu silinder untuk membenahi mesin mereka agar sesuai regulasi yang baru, sementara pabrikan lainnya harus mendesain ulang seluruh mesin mereka. Pembatasan menjadi 800 cc juga menimbulkan kontroversi bahwa sepertinya saat ini motor yang digunakan dalam kejuaraan Superbike 1000 cc menjadi yang tercepat dalam balapan motor sirkuit di seluruh dunia.
Mesin yang digunakan dalam kelas 125 cc dibatasi sebanyak satu silinder dan dengan berat minimal 80 kilogram, sementara untuk kelas 250 cc dibatasi sebanyak dua silinder dengan berat minimal 100 kilogram.
Motor-motor untuk kelas MotoGP dibolehkan menggunakan mesin dengan jumlah silinder antara tiga sampai enam silinder, dan terdapat variasi dalam pembatasan berat tergantung jumlah silinder yang digunakan. Ini disebabkan sebuah mesin dengan silinder yang lebih banyak, tenaga yang dihasilkan juga lebih besar, dan batasan berat meningkat. Pada tahun 2006 mesin-mesin yang digunakan di MotoGP adalah mesin empat dan lima silinder. Honda menggunakan lima silinder, sementara Yamaha, Ducati, Kawasaki, dan Suzuki menggunakan empat silinder.
Motor-motor yang digunakan dalam Grandprix motor dibuat tidak hanya untuk balapan saja, tetapi juga sebagai ajang unjuk kekuatan dan kemajuan teknologi antar pabrikan. Sebagai hasilnya seluruh mesin-mesin MotoGP dibuat dengan menggunakan material yang sangat mahal dan ringan seperti titanium, dan carbon-fiber-reinforced plastic. Motor-motor tersebut juga menggunakan teknologi yang tidak tersedia untuk konsumsi umum, misalnya adalah perangkat elektronik yang canggih termasuk telemetri, engine management systems, kontrol traksi, rem cakram karbon, dan teknologi mesin modern yang diadopsi dari teknologi mesin mobil F1.
Jika motor-motor yang dipakai di kelas MotoGP hanya dilombakan di tingkat kejuaraan dunia, motor-motor yang digunakan di kelas 125 cc dan 250 cc relatif lebih terjangkau. Harga sebuah motor 125 cc kurang lebih sama dengan sebuah mobil. Motor-motor ini sering digunakan dalam kejuaraan balap motor nasional di seluruh dunia.
Satu dari beberapa tantangan utama yang dihadapi para pembalap MotoGP dan Insinyur motor MotoGP adalah bagaimana untuk menyalurkan tenaga mesin yang luar biasa – lebih dari 240 dk (179 kW), melalui titik kontak dua buah ban dan permukaan aspal sirkuit dengan lebar hanya sekitar lengan manusia. Sebagai perbandingan mobil F1 menghasilkan lebih dari 950 dk (700 kW) tetapi dengan empat buah ban, sehingga memiliki titik kontak permukaan dengan aspal sepuluh kali lebih lebar dari motor MotoGP.

Spesifikasi mesin GP
Konfigurasi: 4-silinder (Kelas MotoGP dan Moto2), 1-silinder (Kelas Moto3)
Kapasitas: 800 cc (Kelas MotoGP), 600 cc (kelas Moto 2), 250 cc (kelas Moto3).
Katup: 16-katup (Utuk semua kelas),
Kerja katup: DOHC, 4-katup per silinder (Untuk semua kelas) .
Bahan bakar: Tanpa timbal (tidak ada bahan bakar kontrol), 100 oktan.
Pasokan bahan bakar: Injeksi bahan bakar.
Aspirasi: Aspirasi normal.
Kekuatan: Kira - kira 250 atau 225 dk.
Pelumasan: Basah.
Maksimum/minimum putaran mesin: 17500 - 18000 Rotasi per menit.
Pendingin: Pompa air tunggal.

Perubahan regulasi terbaru GP
-       Pada tahun 2002, kelas 500 cc digantikan menjadi MotoGP, kapasitas motor yaitu 990 cc.
-       Pada tahun 2005, sebuah peraturan baru untuk MotoGP telah diberlakukan yaitu flag-to-flag. Sebelumnya, jika sebuah balapan dimulai dengan start dalam kondisi sirkuit kering dan hujan turun, pembalap terdepan dapat mengangkat tangan untuk menghentikan lomba, demikian juga dengan para ofisial mengibarkan bendera merah untuk menghentikan balapan, kemudian balapan dimulai lagi dengan menggunakan ban basah. Sekarang jika hujan turun saat balapan tidak ada lagi bendera merah, para pembalap langsung menuju pit untuk mengganti ban sesuai kebijakan tim.
-       Pada tahun 2007, kelas MotoGP diturunkan kapasitas mesinnya, menjadi 800 cc.
-       Pada tahun 2010, kelas MotoGP diberlakukan pembatasan mesin 6 mesin untuk 1 musim.
-       Pada tahun 2010, kelas 250 cc digantikan oleh kelas Moto2 dengan mesin Honda CBR600RR, sasis prototipe.
-       Pada tahun 2012, kelas MotoGP dinaikkan kapasitas mesinnya, menjadi 1.000 cc.
-       Pada tahun 2012, kelas MotoGP diberlakukan regulasi CRT (Claiming Rule Team) yang memperbolehkan Tim (Kecuali Team Pabrikan) memakai mesin motor massal 1.000 cc disasis prototipe.
-       Pada tahun 2012, kelas 125 cc digantikan oleh kelas Moto3 dengan mesin 250 cc.
-       Pada tahun 2013, Diterapkan sistem kualifikasi Knockout[1]

Mengenal Istilah di Sirkuit
Pembalap pemula, tak hanya dituntut skill membalap untuk memulai balapan. Ada ilmu lain yang harus dipelajari. Salah satunya, pengenalan terhadap istilah-istilah yang berada di sirkuit hingga bendera serta regulasi. Di edisi ini, fokus dulu seluk-beluk di dalam sirkuit. Istilah lainnya, tunggu di lain waktu.

1. PADDOCK AREA.
Tempat yang paling steril di balapan. Disinilah semua pelaku balap berada. Mulai pembalap, manager tim, mekanik hingga motor balapnya. Menjadi tempat paling steril karena di sinilah mereka merancang strategi hingga ubahan setingan pada motor. Pada tim papan atas, paddock dibagi menjadi beberapa petak yang terdiri tempat motor, tempat pembalap istirahat dan tempat terima sponsor dan wartawan.

2. PIT AREA
Jalanan yang dilalui pembalap sesaat meninggalkan paddock untuk menuju lintasan balapan. Di sini disediakan dua pintu. Pit in, sebagai jalan pembalap untuk memasuki paddock selepas balapan dan pit out digunakan pembalap untuk memasuki lintasan balap. Pit area ini juga digunakan sebagai tempat untuk menservis motor balap yang bermasalah di tengah balapan terakhir, mekanik boleh membetulkan motor di area ini.

3. PIT LINE
Selain Pit Area,ada juga Pit Line.Letaknya segaris dengan Pit Area.Di Sentul besar,bisa dilihat dengan garis kuning.Di garis ini,para marshall pengibar bendera berdiri .Tugas mereka mengawasi dan mengamankan motor pembalap lalu lalang di depan Pit Area.

4. START
Tempat pembalap berkumpul untuk memulai kompetisi balap.Biasnya tempatnya tidak jauh dari Pit Out.Tak jauh dari tempat start selalu ada lampu start.

5. LAMPU START
Bentuknya mirip dengan lampu lintas. Cuma perbedaannya ,bila lampulalu lintas menunjukkan warna merah berarti berhenti dan hijau jalan.Sejak lima tahun lalu,start dimulai jika lampu merah padam.

6. FINISH
Ditandai dengan sebuah garis. Di sirkuit besar Sentul, lokasi garis start dan finish bisa beda. Tapi, di trek dadakan dan trek kecil seperti Kenjeran, garis start dan finish jadi satu.

7.  STARTING GRID
Ditandai dengan angka-angka. Menunjukkan posisi pembalap di angka berapa saat balapan. Angka ini didapat dari hasil qualifikasi sebelumnya. Makin cepat catatan waktunya saat qualifikasi, maka dialah yang berhak start dari grid pertama.

8. QTT Qualifying Time Trial
Pembalap diberikan waktu beberapa menit untuk mengitari sirkuit guna mendapatkan waktu tercepat. Misalnya selama 30 menit, pembalap boleh melintasi sirkuit berapaun dia suka. Sekali, dua kali atau bahkan 10 kali asal waktunya masih di dalam 30 menit tadi. Pembalap diperbolehkan keluar masuk paddock untuk mengatur setingan motor. Waktu terbaik, berhak start di grid pertama.

9. WAITING ZONE
Tempat pembalap berkumpul sebelum menuju ke garis start, setelah dipanggil petugas.

10. HIGH SPEED CORNER
Tikungan kecepatan tinggi. Bentuknya membulat yang memungkinkan pembalap gantung gas melintasi tikungan ini. Sebutan rolling speed sering dipakai disini.

11. R
sebutan top untuk semua tikungan. R diambil dari kata Radius. Penyebutan ini berlaku untuk semua tikungan. Makanya, ada R1 dan seterusnya.

12. STRAIGHT
Trek lurus. Sering dijumpai di antara R terakhir dan R1. Tempat paling favorit untuk melakukan overtaking (mendahului lawan). Disini juga bisa dilihat kemampuan motor mana yang unggul di trek lurus. Tapi belum tentu jago menikung.

13. WHITE LINE
Garis putih di lintasan. Hanya ada di sirkuit internasional. Tempatnya di dalam perlintasan berdekatan dengan bibir lintasan. Fungsinya memberi guidance untuk menentukan racing line (jalur alap) yang benar. Jug abates pandangan alias kira-kira dari pembalap saat melaju.

14. GRAVEL
Ada di luar sirkuit. Hamparan pasir, batuan kecil atau kerikil. Berfungsi sebagai penghalau kecepatan motor yang keluar dari sirkuit agar tidak menghantam pagar pembatas sirkuit.

15. CHICANE

Lintasan berbentuk huruf S. letak biasanya diantara straight atau trek lurus. Fungsinya untuk meredam kecepatan dan sekaligus ketangkasan. Di lintasan ini, pembalap diuji gerakan pinggulnya. Sehingga tidak terjadi kecepatan tinggi dan malah berubah seperti seni tari. (lho ¿?)

16. KERB
Terdapat di tepian lintasan balap. Biasanya di daerah tikungan. Berbentuk gundukan gerigi dibari tanda cat warna-warni. Fungsi utamanya sebagai tepian akhir mendorong kendaraan kembali ke dalam racing line. Itu jika motor terlalu out akibat kecepatan. Kerb selalu lebih ngegrip daripada aspal. Akan Manahan kendaraan keluar lintasan.

17. HAIRPIN CORNER
Disebut juga tikungan tusuk konde. Karena bentuknya seperti konde ibu-ibu pejabat. Di balap Tanah Air disebut tikungan balik badan. Tikungan mati yang memaksa pembalap mengerem habis. Bahkan, tidak jarang harus menurunkan kaki. Sering ditemui sirkuit dadakan. Di sirkuit internasional, tikungan ini tetap ada, tapi radiusnya lebih besar. Sesuai besarnya sirkuit.

18. CHAMBER
Lintasan yang miring. Biasanya terdapat di tikungan. Makanya disebut tikungan chamber. Fungsinya mempermudah pembalap melewati tikungan tersebut meskipun dengan kecepatan tinggi, tetap di jalur.

19. RACE DIRECTOR ROOM
Tempat pimpinan lomba berada. Di balap nasional dikenal sebagai kamar hitung. Di sinilah seluruh balapan dipantau. Mulai catatan waktu, urutan pembalap, hingga gambar yang terhubung dengan kamera jump start dan gerak-gerik pembalap.

20. KAMERA JUMP START

Letaknya di pinggir lintasan di sepanjang starting grid. Fungsinya, memantau pergerakan setiap pembalap saat start. Untuk mengetahui apakah ada pembalap bergerak sebelum lampu start padam. Bila pembalap bergerak sebelum lampu start padam, maka dikategorikan jump start atau nyolong start. Pembalap akan diberikan ganjaran dengan hukuman pemotongan waktu.

21. LAP BOARD
Papan bertuliskan angka-angka yang ditunjukkan pada setiap pembalap melintasi garis start. Papan ini menunjukkan sisa lap balapan yang harus dilalui oleh pembalap. Misalkan angka 12, maka pembalap masih harus mengitari 12 sirkuit sebanyak 12 kali. Balapan angka berakhir jika pada lap board menunjukkan tulisan LAST LAP. Ini berarti balapan hanya menyisakan satu lap lagi sebelum bendera finish bermotif kotak hitam putih dikibaskan.

22. SCRUTTINEERING
Tempat memeriksa motor sesudah balapan berlangsung. Untuk mengetahui apakah motor yang digunakan balapan sesuai aturan teknis balap. Apabila melanggar, maka motor akan didiskualifikasi dan hasil yang dicapai selama balapan dianggap hangus.

23. PODIUM
Tempat penghormatan bagi pembalap yang menjadi juara untu terima tropi dan hadiah. Podium internasional diisi oleh tiga pembalap. Di balapan nasional, podium juara diisi oleh lima pemenang terbaik.

24. TRIBUN
Tempat duduk dengan posisi seperti sawah terasering. Lokasinya di pinggiran sirkuit. Tempat ini disediakan buat penonton yang ingin melihat balapan. Di tempat ini juga biasanya tamu dan undangan melihat jalannya lomba.

25. TRANSFONDER
Sebuah alat yang diletakkan pada setiap motor balap. Alat ini mengirimkan sinyal pada komputer yang ada di kamar hitung ketika motor melewati garis finish. Di garis finish sudah ditanam sebuah receiver yang mencatat data yang dikirim transfonder. Data itu diterjemahkan dalam catatan waktu yang dihasilkan motor balap setiap melintasi garis finish. Dari situ diketahui motor siapa yang tercepat.

26. CONFERENCE PRESS ROOM
Tempatnya para juara balapan berkumpul setelah turun dari podium juara. Di sini mereka menceritakan secara singkat jalannya perlombaan pada wartawan dan pembalap. Terbuka juga sesi tanya jawab antara wartawan dan pembalap.

27. Manuver
1. Overtaking : Aksi pembalap dalam menyalip pembalap lain.
2. Overlaping : Menyalip pembalap lain yg berselisih satu lap/putaran atau lebih.
3. Wheelie : Mengangkat roda depan sambil melaju.
4. Stopie : memainkan rem depan motornya dg mendadak sehingga roda belakangnya terangkat.
5. Rear Wheel Steering / Sliding : Memainkan traksi ban belakang sehingga terlihat seperti membelok dg roda belakang.
6. Late Braking : mengerem dalam dan mendadak saat hendak memasuki tikungan.

Pelanggaran Dalam Balap
1. Ride/Drive Through Penalty

Manuver pembalap yg membahayakan pembalap lain . Pembalap yg melakukan pelanggaran ini harus masuk pit lane dan melaju dg kecepatan maksimum 60km/jam.

2. Jump Start
Sebuah pelanggaran dimana pembalap mulai melajukan kendaraannya sebelum lampu merah dipadamkan lampu hijau dihidupkan (nyolong start).

3. Stop And Go Penalty
Pelanggaran yg menybabkan pembalap harus masuk pitlane dan berhenti beberapa detik.

4. Black Flag
Selain merupakan tanda bendera , black flag juga merupakn jenis hukuman untuk pembalap yg mengharuskan pembalap tersebut keluar/diskualifikasi.


Pembalap GP

Pembalap MotoGP 2013 Pabrikan:

 Jorge Lorenzo, SPA — Factory Yamaha

Valentino Rossi, ITA — Factory Yamaha

Dani Pedrosa, SPA — Repsol Honda

Marc Marquez, SPA — Repsol Honda

Nicky Hayden, USA — Ducati Team

Andrea Dovizioso, ITA — Ducati Team

Pembalap MotoGP 2013 Tim Satelit
Cal Crutchlow, GBR — Tech 3 Yamaha

Bradley Smith, GBR — Tech 3 Yamaha

Ben Spies, USA — Pramac Ducati

Andrea Iannone, ITA — Pramac Ducati

Stefan Bradl, GER — LCR Honda/HRC

Alvaro Bautista, SPA — Gresini Honda

Pembalap MotoGP 2013 Tim CRT
Colin Edwards, USA — Forward Racing (FTR-Kawasaki)

Claudio Corti, ITA — Forward Racing (FTR-Kawasaki)

Karel Abraham, CZE — Cardion AB (ART)

Randy de Puniet, FRA — Power Electronics Aspar (ART)

Alex Espargaro, SPA — Power Electronics Aspar (ART)

Hiroshi Aoyama, JPN — Avintia Blusens (FTR-Kawasaki)

Hector Barbera, SPA — Avintia Blusens (FTR-Kawasaki)

Danilo Petrucci, ITA — IodaRacing (Suter-BMW)

Lukas Pesek, CZE — IodaRacing (Suter-BMW)

Bryan Staring, AUS — Honda Gresini (FTR-Honda)

Michael Laverty, GBR — Paul Bird Motorsport (PBM-Aprilia)

Yonny Hernandez, COL — Paul Bird Motorsport (ART)

DAFTAR SIRKUIT GP 2013
1. Sirkuit Losail, GP Qatar
Panjang lintasan : 5,380 km


2. Sirkuit Americas, GP Amerika
Panjang lintasan : 5,513 km

3. Sirkuit Jerez, GP Spanyol
Panjang lintasan : 4,423 km

4. Sirkuit Le Mans, GP Perancis
Panjang lintasan : 4,180 km
5. Sirkuit Mugello, GP Italia
Panjang lintasan : 5,245 km
6. Sirkuit Catalunya, GP Spanyol
Panjang lintasan : 4,727 km
7. Sirkuit Assen, GP Belanda
Panjang lintasan : 4,542 km
8. Sirkuit Sachsenring, GP Jerman
Panjang lintasan : 3,671 km
9. Sirkuit Mazda Raceway, GP Amerika
Panjang lintasan : 3,610 km
10. Sirkuit Indianapolis, GP Indianapolis, USA
Panjang lintasan : 4,216 km
11. Sirkuit Automotodrom Brno, GP Rep. Czech
Panjang lintasan : 5,403 km
12. Sirkuit Silverstone, GP Inggris
Panjang lintasan : 5,900 km
13. Sirkuit Misano, GP San Marino
Panjang lintasan : 4,226 km
14. Sirkuit MotorLand Aragon, GP Aragon
Panjang lintasan : 5,078 km
15. Sirkuit Sepang, GP Malaysia
Panjang lintasan : 5,548 km
16. Sirkuit Philip Island, GP Australia
Panjang lintasan : 4,448 km
17. Sirkuit Motegi, GP Jepang
Panjang lintasan : 4,801 km
18. Sirkuit Comunitat Valenciana, GP Valencia – Spanyol
Panjang lintasan : 4,005 km

Demikian Postingan saya tentang GP semoga bisa bermanfaat !

Tidak ada komentar: